Selasa, 17 Mei 2011

merosotnya pendidikan aceh?

Terus merosotnya mutu pendidikan di Provinsi Aceh kita tercinta ini. banyak menuai resah di hati kalangan masyarakat terutama para pelajar. walaupun memiliki dana yang berlimpah serta sarana dan fasilitas yang sangat memadai,  Pemerintah Aceh tak mampu berkata banyak. sebab beliau menaruh rasa prihatin mendalam dengan kondisi pendidikan aceh. Gubernur Irwandi Yusuf bahkan pernah  menyatakan pendidikan di Aceh saat ini berada dalam masalah besar akibat salah urus.
“Pasti ada sesuatu yang salah dalam penanganan pendidikan di Aceh, kalau tidak kenapa mutunya sampai hari ini kita masih tertinggal jauh dengan provinsi lain meski telah dialokasikan dana triliunan rupiah, gedung sekolah yang megah dimana-mana dan berbagai fasilitas pendidikan yang cukup,” ujar Irwandi Yusuf dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Aceh, Husni Bahri TOB di Aula serba guna Kantor Gubernur Aceh.
kalau dilihat dari sisi kurikulum, kita berharap agar Jakarta memberikan keleluasan gerak meningkatkan mutu pendidikan, sejalan dengan bergulirnya otonomi khusus di Aceh serta otonomi secara nasional.
Maka bila hal ini, Jakarta tidak ngotot, sepatutnya UN tidak diperlukan secara nasional, tapi cukup menjadi kewenangan provinsi saja. strategi pendidikan dengan mengutamakan pendidikan umum telah berdampak pada tingginya angka pengangguran. Kita sangat kekurangan sekolah-sekolah kejuruan yang siap pakai. Kita kekurangan perguruan tinggi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru. Akhirnya, alumni Sekolah Menengah Umum dan perguruan tinggi, berduyun-duyun mengikuti testing calon pegawai negeri sipil (CPNS).
rasanya tidak ada lagi alasan bagi untuk tidak merasa malu dengan mutu pendidikan di Aceh saat ini. Konflik sudah tidak ada lagi, dana pun tidak lagi menjadi kendala, tetapi pendidikan tetap saja belum mampu menunjukkan kualitas memuaskan. Untuk mengukur kualitas pendidikan di suatu daerah, banyak parameter yang bisa dijadikan ukuran, mulai dari sarana pendidikan, jumlah sekolah, kebijakan penerapan kurikulum, kualitas dan ketersediaan guru, serta tingkat kelulusan para pelajar. Jika paramater itu yang digunakan di Aceh, seharusnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Aceh belum membaik. oleh karena tak berkerjanya parameter dengan baik di Aceh, menjadikan masalah ini semakin besar. padahal telah dikatakan sebelumnya bahwa semuanya telah tersedia, hanya saja kurangnya kepedulian masyarakat itu sendiri. namun hal itu tak boleh berlanjut, kita sebagai para pelajar sendiri harus mampu menaikkan mutu pendidikan kita. karena hal itu tak akan berhasil jika kita sendir  tak berusaha mempebaikinya. kita sebagai para pelajar aceh penerus para cut nyak dhien serta teuku umar tak menutup kemungkinan bahwa kita memiliki semangat yang tinggi dalam mewujudkan impian kita.
jadi mari bersama untuk memajukan mutu pendidikan Aceh

so, setelah membaca posting saya kali ini. kalian pasti tahu bahwa merosotnya pendidikan Aceh bukan lagi misteri yang belum terpecahkan

0 komentar:

Posting Komentar